22 Oktober 2007

Mengelola Diri Sendiri

Bagi orang zaman sekarang, mengritik orang lain itu bukan hal tabu. Ada yang beralasan karena dia tidak suka melihat ada hal yang tidak beres, ada yang memang kerjaannya memang mengritik, atau semua alasan yang akhirnya menggandeng istilah "kasih", iya karena saya mengasihinya maka saya bla.. bla ..bla. Problem melihat kesalahan orang lain ketimbang melihat kesalahan diri sendiri adalah problem klasik yang jarang mau diakui oleh kebanyakan manusia. Manusia cenderung menolak untuk disalahkan. Ia lebih suka merasa benar dan membenarkan diri. Padahal ia bukanlah jenis manusia super yang gak bisa salah (dan memang jenis seperti itu gak pernah ada). Namun apapun yang dikemukakan di sini pada kenyataannya orang lebih suka mengembangkan "sistem pembelaan diri" tinimbang "sistem pengelolaan diri sendiri".

Bila kita ditawarkan mau tidak kita menasehati orang lain, mungkin jawaban kita "tidak" karena kita malu sama diri kita sendiri, atau kita malah bilang "ya" karena kita merasa lebih baik dan seolah punya kewajiban untuk menegur orang dengan alasan kasih. Kita terkadang tidak tahu spirit apa yang berada di balik keinginan untuk memperbaiki diri orang lain?

Mengelola diri sendiri sebenarnya butuh beberapa aspek:
1. Kesadaran bahwa hidup itu bukan hanya mengalir tetapi perlu juga dikelola.
2. Kerendahan hati untuk menyadari bahwa hidup kita perlu terus dikembangkan dan ditata.
3. Kelebihan-kelebihan yang kita miliki tidak menghentikan kita untuk tetap belajar mengelola diri dengan baik.
4. Pengelolaan diri adalah modal untuk kita bisa mengelola orang lain dan jangan dibalik.

Kelihatannya mulai hari ini saya harus lebih menatap diri sendiri, memperbaiki diri sendiri, menegur diri sendiri, mengoreksi diri sendiri, menyapa diri sendiri, memberi kesempatan buat diri sendiri, berdamai dengan diri sendiri, menyemangati diri sendiri, mendorong diri sendiri, menguatkan diri sendiri, memantapkan diri sendiri, mengisi diri sendiri, mengakui kelemahan diri sendiri, mengurusi diri sendiri, tetapi TIDAK HIDUP UNTUK DIRI SENDIRI!

Daniel Zacharias

Tidak ada komentar: