Semalam saya membaca Renungan Harian dan tertulislah kalimat: "Dosa membuat kita dungu". Saya renungkan kalimat ini dan memang benar sekali. Karena dosa Adam jadi seorang pesakitan yang bersembunyi padahal biasanya ia begitu akrab dengan Allah. Gara-gara dosa mengintip dan Kain membiarkannya ia dengan bodohnya membunuh adik kandungnya sendiri dan kemudian menyengsarakan dirinya dengan perasaan bersalah yang tidak ada habisnya. Karena dosa kemudian kita melihat bagaimana Daud seorang pahlawan, raja, penyair, jatuh dalam strategi busuk yang bertentangan dengan kapasitasnya. Karena dosa maka Salomo yang kaya karena diberkati Allah malah memakai kekayaannya untuk menyembah dewa-dewa yang dibenci Allah. Karena dosa manusia jadi bersikap kurang ajar kepada Allah dan sesama. Karena dosa manusia jadi salah bersikap terhadap Allah dan terhadap sesama. Karena dosa manusia tidak jelas menangkap sinyal Allah sehingga mereka menciptakan dewa-dewi sebagai kompensasinya.
Karena dosa kadang-kadang kita jadi tidak transparan, tidak jujur, dan serba sembunyi-sembunyi. Karena dosa anak-anak muda terlanjur menyerahkan keperjakaan dan keperawanannya tidak pada tempat dan waktunya. Karena dosa orang mengambil milik orang lain. Karena dosa para isteri berkencan dengan laki-laki yang bukan suaminya malah dengan bodoh membiarkan dirinya dihamili. Karena dosa maka para pria meninggalkan isterinya atau membuat isterinya dimadu dan memakai berbagai alasan untuk membenarkan nafsu binatangnya. Karena dosa para orangtua lebih memikirkan kepentingan dirinya ketimbang anak-anaknya. Dan karena dosa tidak jarang anak-anak yang menelantarkan orangtuanya dengan alasan yang masuk akal dan demi kelangsungan dan kemajuan hidup.
Karena dosa orang tidak menghormati Allah, orang yang lebih tua, orang yang dituakan. Datang ke gereja mengurusi urusan sendiri dan tidak menganggap kehadiran Allah sama sekali. Ngobrol seenaknya atau malah datang dan pergi seenaknya. Orang jadi bodoh sehingga menghormati manusia pun pilih-pilih. Orang hanya dihormati bila ia punya kelebihan dan uang, dan bila tidak memiliki apa-apa maka ia dengan bodoh diperlakukan semena-mena oleh orang yang sebenarnya bodoh pula. Orang bodoh berpikir dengan status dan jabatannya ia bisa memperlakukan orang lain, menganggap orang lain dengan sembarangan. Padahal itu juga adalah sebuah kebodohan alias kedunguan!
Karena dosa maka agama yang satu menganggap agamanya yang paling benar, dan kemudian dengan alasan agama dapat membunuh orang yang berbeda atau menindasnya. Orang beragama menindas? Jangan heran karena itulah kedunguan orang yang menanggap dirinya benar tetapi ternyata bertindak bodoh. Dan ada yang tambah dungu yaitu banyak orang menganggap dapat menghapus kesalahan dan dosanya sendiri dengan perbuatan baiknya.
Dosa membuat orang jadi bertindak di dalam ketidakmengertian walau sebenarnya ada juga yang dia mengerti. Dosa membuat orang tidak berdaya. Dosa membuat orang jadi bukan dirinya sendiri. Dosa membuat ia berkelakuan tidak benar. Sehingga ia terlihat benar-benar dungu di mata orang.
Dosa membuat orang jadi bertindak di dalam ketidakmengertian walau sebenarnya ada juga yang dia mengerti. Dosa membuat orang tidak berdaya. Dosa membuat orang jadi bukan dirinya sendiri. Dosa membuat ia berkelakuan tidak benar. Sehingga ia terlihat benar-benar dungu di mata orang.
Tetapi jangan salah, dosa membuat orang juga menjadi salah pandang dan salah penilaian. Sekarang kawin cerai kata orang biasa, apalagi kawin dan cerai hanya untuk bisa mengawini kawan zinahnya. Dan kata orang ini hal biasa itupun sebenarnya adalah kebodohan. Kalau orang tidak ikutan mencuri pada saat menduduki jabatan itu dibilang bodoh. Heran ya orang sekarang berbuat baik malah jadi kelihatan bodoh, dan orang yang berbuat keliru dibilang wajar dan semua orang juga berbuat demikian. Itulah dosa membuat segalanya terbalik.
II Korintus 5:17: "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang".
Roma 6:12-13: 12 Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
Mari kita keluar dari kedunguan kita dan biarlah Kristus saja yang bertindak, karena hanya Dia yang sanggup memulihkan kita, Amin!
Daniel Zacharias
Tidak ada komentar:
Posting Komentar