Buku Charles R. Swindoll yang berjudul Musa, yang sudah saya beli tahun 2002, saya baca lagi bagian-bagian tertentunya semalam. Ada satu bagian yang setelah saya baca ulang kembali memberkati saya, begini kutipannya:
"Ketika anda dikepung dari segala arah, satu-satunya tempat untuk memandang adalah keatas"
Ketika tidak ada tempat untuk melarikan diri di depan maupun di belakang; di kiri maupun di kanan, kita dipaksa untuk memandang ke atas. Ingatlah, orang Israel untuk pertama kalinya berseru kepada Tuhan ketika mereka mendapati diri mereka sedang dikepung dari berbagai penjuru. Seperti yang ditulis oleh Annie Johnson Flint ("Pressed Out of Measure"):
Ditekan keluar dari takarannya dan ditekan sampai ke semua arah
Ditekannya dengan begitu kuat hingga nampak melampaui kekuatan
Ditekan ke dalam tubuh dan ditekan hingga ke jiwa;
Ditekan ke dalam pikiran hingga gelombang pekat bergulung;
Ditekan oleh musuh-musuh, dan ditekan oleh teman-teman,
Ditekan oleh tekanan hingga hidup nyaris berakhir
Ditekan hingga mengasihi pekerja dan anak kita
Ditekan hingga mengethaui tidak ada penolong lain selain Allah
Ditekan ke dalam kemerdekaan di mana tidak ada tempat untuk bergantung;
Ditekan ke dalam iman untuk hal-hal mustahil
Ditekan hingga menjalani kehidupan di dalam Tuhan;
Ditekan hingga hidup dalam kehidupan Kristus yang berkelimpahan
Selanjutnya Swindoll dalam jurnal pribadinya menulis:
Ketika aku panik, aku lari
Ketika aku lari, aku kalah
Ketika aku kalah, Allah menanti
Ketika aku menanti, Dia berperang
Ketika Dia berperang, Dia menang
Dan ketika Dia menang, aku belajar.
****
Charles Swindoll, MUSA: Pria Berdedikasi dan Tak Mementingkan Diri Sendiri, Jakarta: Cipta Olah Pustaka, 2001, 322-323.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar