30 September 2009

Colosseum



Colosseum adalah sebuah bangunan bersejarah berupa gedung pertujukan yang besar atau amphitheatre, yang termasuk satu dari tujuh keajaiban dunia. Nama Colosseum diambil dari Colossus, yaitu nama sebuah patung setinggi 130 kaki atau 40 m. Colosseum ini terletak di Roma, ibukota Italia dengan asli Flavian Amphitheatre. Bangunan ini didirikan oleh Kaisar Vespasianus dan diselesaikan anaknya Titus sekitar tahun 70-82 M, dirancang oleh seorang arsitek Yunani yang namanya tidak terdokumentasi dalam sejarah. Colosseum dibangun berdekatan dengan "Nero's Enermous Place".

Mega stadion yang erat kaitannya dengan sejarah gereja itu bisa menampung 45.000-50.000 orang penonton. Tinggi bangunannya 48 m, panjang 188 m, lebarnya 156 m, dan luas 2,5 ha. Arenanya terbuat dari kayu berukuran 86x54m dan tertutup oleh pasir. Lantai arena ditutupi pasir agar darah korban tidak mengalir kemana-mana. Di gambar inzet, dari luar tampak betapa besar dan luasnya Colosseum itu di bagian dalam khususnya. Terlihat bahwa lantai utamanya hilang, yang justru memperlihatkan ruang-ruang bawah tanah serta kandang-kandang yang berfungsi untuk menyimpan hewan liar serta kurban-kurban manusia sebelum pertunjukan dimulai. Colosseum, secara arsitektur, merupakan karya yang sangat hebat, tempat duduknya saja dibagi menjadi tiga tingkatan yang berbeda: Pertama, podium, tempat yang diduduki oleh Senator Roma, ruang khusus bagi raja, tempat istirahat dan penyimpanan harta. Di tingkat kedua ada maeniaum primum, yaitu tempat khusus bagi bangsawan Roma. Tingkat ketiga dibagi lagi menjadi tiga bagian: bagian paling bawah immum yang digunakan untuk orang kaya, bagian atas summum untuk rakyat jelata, yang terakhir maenianum secundum in legneis, yaitu tempat untuk para wanita rendahan yang menonton dengan posisi berdiri. Beberapa ahli percaya bahwa bangunan ini dibangun dengan biaya yang diperoleh dari hasil merampok Bait Allah di Yerusalem atas suruhan Herodes di tahun 64 M.

Di Colosseum biasa diselenggarakan pertunjukan spektakuler, yaitu pertarungan antara binatang (venetaiones), antara tahanan dan binatang, eskekusi tahanan (noxii), pertarungan air (naumachiae) dengan cara membajiri arena, dan pertarungan antara gladiator (munera). Selama ratusan tahun diperkirakan ribuan orang, umumnya orang Kristen abadi pertama, dan binatang mati di arena pertandingan itu. Dio Cassius, seorang sejarawan mengatakan ada sekitar 9.000 hewan buias yang mati terbunuh di 100 hari acara peresmian Colosseum.

Colosseum menjadi pengingatan bagi kita betapa banyak darah martir yang tercurah demi mempertahankan iman kepada Kristus. Alkitab berkata, anggaplah satu kebahagiaan ketika kita dianiaya oleh karena kebenaran dan nama Yesus, sebab Dia menyediakan upah yang kekal bagi orang-orang yang mempertahankan imannya (Mat 5:10-12).

Colosseum masih digunakan sampai tahun 217, meskipun telah rusak kebakaran karena disambar petir. Colosseum telah diperbaiki di tahun 238 dan permainan gladiator berlanjut sampai umat kristen secara berangsur-angsur menghentikan permainan tersebut karena terlalu banyak memakan korban jiwa.

Bangunan tersebut digunakan untuk menyimpan berbagai macam jenis binatang sampai pada tahun ke 524. Dua gempa bumi di tahun 442 dan 508 menyebabkan kerusakan yang parah pada bangunan tersebut. Di Abad pertengahan, Colosseum mengalami kerusakan yang sangat parah yang disebabkan oleh gempa bumi lagi yakni pada tahun 847 dan 1349 dan dijadikan sebagai benteng dan sebuah gereja juga didirikan disana.

Banyak batu marmer digunakan untuk melapisi dan membangun kembali bagian-bagian Colosseum yang telah rusak karena terbakar. Pada abad 16 dan 17, keluarga-keluarga Romanmenggunakan Colosseum sebagai tempat pengambilan batu marmer untuk konstruksi bangunan St. Peter’s Basilica dan kediaman khusus palazzi, keluarga orang Roma.

Di tahun 1749, ada sebuah bentuk dari pemeliharaan Colosseum. Paus Benediktus XIV melarang untuk menggunakan Colosseum sebagai tempat penambangan. Di tahun 2000 ada sebuah protes keras di Itali dalam rangka menentang penggunaan hukuman mati untuk negara-negara di seluruh dunia (di Italia, hukuman mati dihapuskan pada tahun 1948). Beberapa demonstran memakai tempat di depan Colosseum. Sejak saat itu, sebagai sebuah isyarat menentang hukum kapital tersebut, penduduk lokal mengganti warna Colosseum di malam hari dari putih menjadi emas dengan menggunakan penerangan berupa lilin dan lampu neon sampai pada saat dimana seluruh dunia menghapuskan tindakan penghukuman mati itu.


Sumber: Manna Sorgawi - Maret 2007 dan Wikepedia Indonesia (http://id.wikipedia.org/wiki/Colosseum)

Daniel Zacharias
education from womb to tomb

25 September 2009

MEMBACA ITU PENTING (Andrew Ho)

Saya pilih menjadi orang miskin yang tinggal di pondok penuh buku daripada menjadi raja yang tak punya hasrat untuk membaca"- Thomas Babington Macaulay (1800-1859), sejarawan Inggris.

Membaca merupakan aktifitas yang menyenangkan sekaligus mencerahkan. Membaca membantu kita lebih berwawasan, sukses dan hidup lebih baik. Tetapi ternyata kegemaran membaca belum dimiliki mayoritas orang, sebab mereka belum mengerti berjuta manfaat dari membaca. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari membaca, yang mungkin dapat menggugah semangat dan kemauan Anda untuk melahap isi buku-buku bacaan.

1. Membaca membangun fondasi yang kuat untuk dapat mempelajari dan memahami berbagai disiplin ilmu sekaligus mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Senang membaca meningkatkan kecerdasan verbal dan lingusitik karena membaca memperkaya kosa kata dan kekuatan kata-kata.
3. Membaca mencegah rabun mata, karena membaca melatih dan mengaktifkan otot-otot mata.
4. Membaca mencegah kepikunan karena melibatkan tingkat konsentrasi lebih besar, mengaktifkan dan menyegarkan pikiran.
5. Kegemaran membaca membantu meningkatkan kecerdasan, serta meningkatkan daya kreatifitas dan imajinasi.
6. Membaca membantu memperbaiki rasa percaya diri, mengembangkan kemampuan memanajemen emosi dan meningkatkan kemampuan melakukan interaksi sosial positif dimanapun dan kapanpun.
7. Membaca membentuk karakter dan kepribadian, sampai-sampai ada pepatah yang mengatakan, “Apa yang kita baca sekarang, seperti itulah kita 20 tahun yang akan datang”.
8. Membaca menjadikan kita lebih dewasa, lebih arif dan bijaksana dalam menjalani kehidupan.

Membaca adalah kegiatan yang sarat manfaat dan sangat penting dalam kehidupan kita. Banyak orang sukses dan cerdas dikarenakan kecintaan mereka membaca buku dan belajar. Oleh sebab itu tingkatkan intensitas membaca terutama di waktu senggang Anda, dan berikut ini adalah beberapa hal menarik untuk membangkitkan semangat membaca.

1. Sesuaikan tingkat bacaan dengan tingkat kosa kata, sebab keengganan meneruskan bacaan seringkali dikarenakan kita sulit memahami arti katanya.
2. Luangkan waktu secara rutin untuk membaca, misalnya setengah jam per hari, karena langkah ini lambat laun akan meningkatkan kemampuan memahami berbagai gaya tulisan dan kosa kata baru.
3. Mencoba menulis tentang apapun yang dianggap menarik, misalnya tentang perasaan, pengalaman, cara memandikan kucing, menanam pohon , memasak kue dan lain sebagainya. Mencoba menulis akan meningkatkan minat membaca.
4. Berusaha menggunakan waktu untuk membaca dengan selalu membawa bahan bacaan dimanapun berada. Simpan buku atau majalah dalam tas, ruang keluarga atau tempat yang sering Anda gunakan, sehingga memungkinkan Anda menjangkau dan membaca.
5. Tentukan berapa banyak buku yang ingin Anda baca dalam kurun waktu tertentu. Mulailah memasang target dengan disiplin tinggi, karena langkah ini melatih kemampuan meluangkan lebih banyak waktu untuk membaca lebih banyak hal.
6. Buatlah daftar buku yang sudah Anda baca dan catatan isi buku tersebut. Simpanlah catatan tersebut dengan rapi di tempat favorit Anda, misalnya di buku harian, di komputer, di lemari, dan lain sebagainya.
7. Matikan televisi, karena televisi tidak mengajak kita aktif belajar dan berpikir kreatif. Daripada waktu terbuang untuk memindah channel televisi mencari acara televisi yang bagus, bisa jadi waktu tersebut sudah cukup banyak untuk menyelesaikan membaca sebuah buku.
8. Bergabunglah dengan kelompok baca, dimana dalam periode tertentu para anggotanya berkumpul untuk mendiskusikan topik bacaan yang telah sama-sama tentukan sebelumnya. Berkomitmen terhadap kelompok baca memberikan momentum yang lebih besar untuk menyelesaikan bacaan buku, dan menciptakan forum yang luar biasa untuk berdiskusi dan bersosialisasi seputar tema buku.
9. Sering-seringlah mengunjungi toko buku atau perustakaan, karena kesempatan melihat-lihat buku akan melatih mental membaca sebagai kebutuhan dan menginspirasi banyak hal baru yang menarik untuk dibaca.
10. Bangunlah strategi, yaitu dengan menentukan sendiri cara yang baik menurut Anda untuk meningkatkan aktifitas membaca, sehingga Anda semakin rajin membaca dan mendapatkan manfaat yang lebih besar dari buku yang Anda baca.

Kembangkan terus minat baca Anda, karena membaca dapat meningkatkan kemampuan, terutama kemampuan untuk menjalani kehidupan dengan lebih bijaksana. Tingkatkan intensitas membaca dengan memanfaatkan waktu luang semaksimal mungkin untuk membaca. Membaca merupakan salah satu investasi yang baik dari waktu kita.

*Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best-seller.Kunjungi websitenya di : www.andrewho-uol.com


Daniel Zacharias
education from womb to tomb

08 September 2009

Mendisiplinkan Hati

Amsal 4:20-27

4:20 Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku;
4:21 janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu.
4:22 Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.
4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
4:24 Buanglah mulut serong dari padamu dan jauhkanlah bibir yang dolak-dalik dari padamu.
4:25 Biarlah matamu memandang terus ke depan dan tatapan matamu tetap ke muka.
4:26 Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu.
4:27 Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan.

Apa yang menarik bagi Tuhan dari seorang manusia? Isi otaknya? Prestasinya? Ketrampilannya? Kelihatannya perlu kita semua sadari bahwa Tuhan tertarik pada hati manusia dan isi hati manusia itu sendiri. Dalam beberapa peristiwa di dalam Alkitab, Tuhan jelas menyinggung soal hati manusia dalam kaitan dengan kehidupan mereka, misalnya pada dua peristiwa di Perjanjian Lama yaitu peristiwa Kain dan juga peristiwa pemilihan Daud, juga beberapa peristiwa di Perjanjian Baru.

Dalam peristiwa Kain, Allah berfirman: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya" (Kejadian 4:6-7). Allah menyinggung hati Kain, Allah ingin mengajar Kain bahwa hati adalah pusat kehendak dan semua perilaku manusia. Hati Kain harus berkuasa atas dosa bukan sebaliknya. Allah tidak menyinggung soal kinerja Kain sebagai petani tetapi Ia mempertanyakan hati Kain.

Dalam peristiwa kedua, ketika semua saudara Daud lewat di depan Samuel maka tidak seorang pun yang berkenan kepada Allah. Ketika Samuel menatap kagum kepada kemahiran dan sosok kakak-kakaknya Daud maka Allah berfirman: "Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." (I Samuel 16:7). Lagi-lagi Allah sangat concern pada soal hati manusia.

Di Perjanjian Baru, Tuhan Yesus mempergunakan perumpamaan tentang kehidupan Farisi dan Ahli Taurat yang digambarkan seperti cawan yang dibersihkan di bagian luarnya saja tetapi di bagian dalamnya tidak. Dalam Matius 23:27 Yesus berkata: "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran." Ucapan Tuhan Yesus terhadap para ahli Taurat dan orang Farisi memiliki makna yang dalam. Dalam nas ini Yesus sedang menunjukkan ketidaksetujuan-Nya terhadap mereka oleh karena cara hidup mereka. Sebuah cara hidup yang munafik dan tidak sejati. Kehidupan yang palsu. Menurut Yesus kehidupan sejati itu dimulai dari dalam hati sedangkan orang Farisi dan ahli Taurat mengatakan kehidupan dimulai dari tindakan. Yesus juga pernah dikritik: “Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan”. Tetapi bagi Yesus kenajisan dimulai dari dalam hati. Kenajisan bukan dari luar ke dalam tetapi sebaliknya. Intinya: Yesus sangat peduli terhadap perubahan hati.

HATI PERLU DIISI
Kitab Amsal memesankan bahwa hati manusia adalah tempat diletakannya hikmat Allah yang adalah firman Allah itu sendiri, "... simpanlah itu di lubuk hatimu ..." (ayat 21). Hati manusia bukan berisi kebusukan, kemarahan, trauma, atau pun segala hal yang bukan merupakan hikmat Tuhan. Dan hikmat itu harus diletakan dalam hati bukan dalam pikiran saja. Kita bisa saja setuju dan mengerti tentang sebuah pengajaran Alkitab tetapi pada saat yang sama kita tidak mau menerapkannya di dalam hati kita. Ini soal hati bukan soal mengerti atau tidak saja.

Untuk masuk ke dalam hati dibutuhkan hati yang lembut: "Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu" (Yak 1:21). Dalam Mat 13:1-23 digambarkan bagaimana kondisi hati manusia dalam menerima firman Allah:
  • Yang jatuh di atas jalan menggambarkan hati yang keras yang sulit menerima kebenaran firman Allah. Secara konsep dia mengerti tetapi ada keberatan dalam melaksanakannya karena pasti ada hal yang harus dikorbankan dari kesenangannya selama ini.
  • Yang jatuh di atas tanah berbatu menggambarkan hati yang lembut pada bagian tertentu saja sedangkan bagian lain masih mengeraskan hati. Dengan kata lain orang itu menerima firman dan melaksanakan firman sejauh ia tidak menganggu egonya tetapi kalau ia bertabrakan dengan egonya maka hatinya akan sekeras batu karang.
  • Yang jatuh di antara semak duri menggambarkan hati yang di satu sisi mau memelihara benih firman Allah namun di sisi lain malah memelihara benih kekuatiran, tipu daya kekayaan, dan hal negatif lainnya, akibatnya semua benih firman Allah lenyap dari hati orang itu karena kekuatan benih negatif lainnya lebih banyak tumbuh dan menguasai hati manusia tersebut.
  • Yang jatuh di tanah yang subur menggambarkan kondisi hati manusia yang lembah lembut (mudah dibentuk) di hadapan Allah. Hatinya menerima hikmat Allah dengan lembut dan dia mau menaklukan hatinya dan mempersembahkannya bagi Allah.
Isi hati kita dengan hikmat Allah melalui firman-Nya.

HATI PERLU DIDISIPLIN

Ada nasihat yang mengatakan "follow your heart" bagi mereka yang sedang kebingungan menentukan sikap dan arah kehidupan. Nasihat tersebut tidak berlaku bila di dalam hati orang itu tidak lebih dulu diisi dengan hikmat Allah. Karena hati manusia tanpa hikmat Allah adalah sumber dari kehendak dan kemauan yang dikuasai dosa dan egoisme. Nasihat itu tidak sepenuhnya benar. Yang benar adalah kita mengikuti kata Amsal "jagalah hatimu". Menjaga hati tidak sama dengan melindungi hati agar tidak terluka. Menjaga hati di sini adalah tidak membiarkan hati bergerak bebas mengikuti kemauan dosa dan egoisme manusia. Hati kita perlu didisiplin! Banyak orang mendisiplinkan mata, mulut, nafsunya, tetapi tidak mendisiplinkan hatinya. Bila hati didisiplin maka semua arena dengan mudah didisiplin.

Kain dalam kisah di atas tidak mau mendisiplinkan hatinya malah membiarkan hatinya berjalan menuruti egoisme dan kemarahannya akibatnya buruk bagi Kain sendiri.

Tidak sedikit orang senang memamerkan kekerasan hati ketimbang menunjukkan pengendalian dan pendisiplinan hati. Penguasaan diri dari buah Roh Kudus menunjukkan bahwa pendisiplinan hati adalah benar, kekerasan hati merupakan buah dari pekerjaan kedagingan.

Penutup
Dunia menghargai isi otak seseorang ketimbang isi hati seseorang. Dunia punya segudang hadiah untuk orang yang berotak cemerlang ketimbang berhati mulia. Namun Yesus memiliki cara pandang sendiri untuk hal ini, Ia berkata: "Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah" (Mat 5:7-8).

Berapa banyak kita yang peduli PADA PERUBAHAN DARI DALAM HATI DAN BUKAN PADA SEKEDAR PERUBAHAN PENAMPILAN?

Kekristenan sering dinodai oleh orang-orang YANG MELAKUKAN PERUBAHAN HANYA PADA PENAMPILAN tetapi tidak dari dalam hati. Kekristenan semacam ini menjadi sandungan buat orang-orang yang belum percaya maupun yang sudah percaya. Mereka selalu menuduh semua orang munafik karena mereka sendiri hidup dalam kemunafikan.

Mari mengisi hati dan menjaga hati dan persembahkanlah hati yang demikian itu menjadi kemuliaan buat nama Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama.

Daniel Zacharias
education from womb to tomb