05 Desember 2007

MOAB & AMON

Kejadian 19:30-38

Pendahuluan

Nama Amon dan Moab memiliki sejarahnya sendiri. Nama ini adalah nama cucu yang sekaligus anak Lot. Keduanya muncul akibat perkawinan sumbang yang dilakukan dalam ketidaksadaran Lot atas inisiatif kedua anak gadisnya (Kej 19:30-38). Kisah tersebut berakhir dengan sesuatu yang kelihatannya baik-baik saja dan seolah tidak ada akibat buruk yang menimpa keluarga yang telah melakukan perzinahan dan percabulan tersebut.Tetapi benarkah demikian?

Uraian

Tidak ada data sama sekali yang mencatat secara terinci mengenai kehidupan Lot dan kedua anak perempuannya. Kisah Lot dalam kitab Kejadian memang cukup sampai di situ. Bukan berarti bahwa mereka semua binasa di dalam gua itu. Dalam catatan sejarah Alkitab kelak anak yang sekaligus adalah cucu Lot itu memiliki sejarah dan nasibnya tersendiri.

Akibat Jangka Pendek

Data kitab Kejadian tidak memuat data akibat jangka pendek yang diterima oleh anak beranak tersebut. Namun melalui II Petrus 2:6-8 tertulis kita dapat melakukan refleksi yang lebih masuk akal dan realistis berdasarkan karakter Lot sendiri:

6 dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian,

7 tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, --

8 sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa-- (garis bawah adalah penambahan)


Alkitab menyebut Lot dianggap orang benar. Lot memang adalah anak yatim yang mengikuti pamannya yakni Abraham, sehingga sedikit banyak ia belajar dan perjalanan dan kehidupan iman Abraham. Tentunya hati nurani Lot sedikit banyak dipengaruhi oleh kebenaran yang ia lihat sebagai kebiasaan hidup pamannya. Sehingga manakala ia harus berpisah dan tinggal di Sodom, lembah Yordan, bersama keluarganya, sedikit banyak ia dipengaruhi gaya hidup Sodom tetapi ia tidak dapat menyangkali bila nuraninya yang terbentuk lama begitu baik mulai tersiksa. Alkitab sendiri menyaksikan bahwa kebrutalan dan kekotoran cara hidup orang Sodom menyiksa jiwanya. Namun perlu diakui pula bahwa Lot bukan tipe pemberani dan pendobrak. Ia begitu lemah dalam soal kehendak dan inisiatif sehingga manakala ia harus dikeluarkan dari Sodom harus menggunakan cara yang memaksa dirinya dan keluarganya keluar dengan tergesa-gesa.

Karena Lot takut bila Zoar akan menjadi Sodom kedua maka ia memilih tinggal di gua bersama dengan kedua anaknya. Tetapi kelihatannya di samping itu ia memilih tinggal di sana karena ia juga ingin jiwanya yang tersiksa mengalami ketenangan dengan menghindari pemandangan keseharian yang menjijikan itu. Tetapi Lot tetaplah Lot yang lemah dan kurang berinisiatif menegakan kebenaran. Ia adalah orang yang tidak suka dan merasa tersiks bila menyaksikan kejahatan dan perbuatan amoral tetapi ia sendiri tidak berbuat apa-apa, dan itulah Lot.

Dapatkah dibayangkan oleh kita bila Lot akhirnya tahu bahwa anak-anaknya hamil karena mereka meniduri ayahnya sendiri. Yang mungkin akan terjadi adalah:

  • Lot terpukul karena ketidakberdayaannya
  • Lot terpukul karena apa yang dibencinya malah dikerjakannya
  • Lot terpukul mengetahui perbuatan rendah anak-anaknya
  • Lot terpukul karena tak mendidik anak-anaknya takut Tuhan
  • Lot malu kepada anaknya, keluarganya, dan kepada dirinya sendiri

Lot tentunya sangat terpukul ketika anaknya yang pertama lahir dan diberi nama Moab yang artinya "berasal dari sang ayah". Dan anaknya yang kedua lahir diberi nama Amon yang artinya "anak dari bangsaku" yang secara harafiah berarti bahwa ayah dan ibunya masih satu keluarga. Demikianlah kira-kira akibat jangka pendek yang dialami Lot. Ingatlah bahwa sebenarnya ia adalah orang benar bukan orang yang penuh dengan kejahatan dan nafsu. Satu kelemahannya adalah ia tidak pernah melawan kejahatan tersebut.

Tetapi akibat jangka pendek tersebut mungkin tidak dirasakan anak-anak Lot. Hal tersebut terjadi karena kemungkinan besar mereka tidak merasa bersalah atas perbuatan rendah mereka. Mereka bisa seperti itu karena mereka sudah terkondisi demikian. Ingatlah bahwa inisiatif mereka meniduri ayah mereka sendiri tentunya bukan ide yang datang begitu saja. Mereka tentu punya referensi. Dan tak diragukan lagi bila mereka mendapatnya dari pergaulan mereka selama di Sodom. II Pet 2:7 menyebut gaya hidup orang Sodom sebagai "orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja". Tidak tertulisnya akibat yang mereka alami karena perbuatan mereka tak membuktikan bila mereka hidup dalam ketenteraman untuk selanjutnya, dan sekalipun benar mereka hidup dalam ketenteraman maka itu tidak berarti bahwa mereka luput dari hukuman Allah di akhir zaman.

Akibat Jangka Panjang

MOAB

Moab adalah putra Lot dari perkawinan sumbang dengan putri tertuanya (Kej 19:37). Kelak keturunan ini disebut dengan bangsa Moab. Keturunannya melakukan perkawinan campur yang membuat mereka menjadi semakin besar dan kemudian menjadi bangsa. Moab, seperti kerajaan-kerajaan lainnya diorganisir sangat rapi dengan pertanian dan peternakan yang baik, keramik yang khas, dan pertahanan yang kuat berupa benteng-benteng kecil yang dibangun strategis sekeliling perbatasannya. Ketika Musa hendak menyerbu Moab, Tuhan melarangnya (Ul 2:9), padahal mereka sendiri sudah dikucilkan Allah dari kelompok umat-Nya (Ul 23:3-6 dan Neh 13:1). Bangsa Moab selanjutnya menjadi bangsa yang senantiasa menjadi sandungan bagi misi Allah dalam diri bangsa Israel. Mereka pun mendapatkan hukuman Allah (Yes 15, 16, Yer 9:26, Am 2:1-3, Zef 2:8-11). Dan pada zaman pembuangan kelihatannya bangsa ini tidak lagi ada sebagai bangsa yang merdeka, yang walau setelah pembuangan mereka hanya dikenal sebagai suatu ras (Ezr 9:1).

AMON

Amon adalah nama keturunan Ben-Ami, putra Lot yang lebih muda yang lahir dari putri kandungnya yang kedua. Kelak melalui anak ini akan menjadi bangsa besar yang dipandang sebagai sanak keluarga Israel. Israel diminta Allah untuk memperlakukan mereka dengan baik (Ul 2:19). Israel memang tidak menyerang Amon tetapi orang Amon dikutuk karena ikut dengan orang upah mengupah Bileam, dan mereka dilarang masuk jemaat Tuhan sampai generasi kesepuluh (Ul 23:3-6) dan akhirnya untuk selamanya (Ezr 9:1). Bangsa ini pun senantiasa menjadi bangsa yang menyandung Israel berulangkali, Salah satu isteri Salomo adalah seorang Amon yang kemudian mencondongkan hati Salomo menyembah Molokh dewa sesembahan orang Amon (I Raja 11:1, 5, 7, 33). Tetapi hukuman Tuhan melalui para nabi datang pada mereka pula (Yer 49:1-6; Yeh 21:20). Orang Amon terus hidup sampai pada abad ke-2 s.M.


Daniel Zacharias

Sumber:

Douglas, J. D., peny., Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Jilid I - A-L (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1992).

------------------------------, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Jilid II - M-Z (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1992).

Ryrie, Charles C. Ryrie Study Bible - New International Version (Chicago: Moody Press, 1986).

Tidak ada komentar: