11 Desember 2008

DOA ADVENTUS: DOA JÜRGEN MOLTMANN

Masa Adventus tidak selamanya merupakan tengokan ke belakang, namun juga merupakan pandangan pengharapan ke depan akan kehadiran Mesias yang eskaton. Sehingga Advent bukan penyambutan peristiwa Betlehem belaka tetapi juga untuk peristiwa parousia. Dalam masa Adventus ini ada baiknya kita merenungkan apa yang tertera di Sing me the song of my World[1] yang merupakan doa yang mengekspresikan trintitarisme eskatologis, berorientasi baik pada praksis maupun pada doxology, kemana perkembangan itu membawa:

BAPA DI SORGA

sudah waktunya engkau datang.
Karena waktu kami hampir habis
dan dunia kami sedang menuju kematian.
Engkau telah memberikan kami kehidupan satu bersama dengan yang lain.
Kami telah menghancurkannya dengan menyatakan perang satu terhadap yang lain.
Engkau mengaruniakan kami pepohonan dan hutan-hutan.
Kami sudah menebangnya.
Untuk burung-burung engkau memberikan musim semi
dan untuk ikan-ikan sungai-sungai.
Kami telah melenyapkan musim semi dan mengotori sungai-sungai.
Kepada karya ciptaan-Mu
engkau memberikan keseimbangan.
Kami telah mengganggunya dank arena itu mendatangkan kesedihan.
Datanglah, Pencipta semesta,
perbarui wajah yang tanpa kehidupan dari bumi ini.
Buanglah ketidakbahagiaan kami
berikanlah kami pengharapan akan Hari-Mu
ketika, pada perdamaian dengan setipa ciptaan,
kami dapat tertawa dan memuji-Mu

Kristus Yesus, Sahabat kami,
kami tidak dapat berjalan dalam rombongan-Mu
tanpa tetangga kami,
mereka yang dekat dan mereka yang jauh
teman-teman dan musuh-musuh.
Terus-menerus menjadi sahabat orang berdosa,
menjadi miskin dengan orang miskin,
menjadi lemah dengan orang yang lemah,
terkutuk dengan mereka yang terbuang,
mereka itu, dan kami dengan mereka, boleh mempunyai kehidupan.
Kami mengharap kedatangan kerajaan-Mu
seperti kami mengharap perdamaian dalam dunia yang terpecah ini.
Kami percaya akan kehadiran-Mu
sama seperti kami percaya dalam hidup yang penuh arti
bahkan ketika berhadapan dengan kesia-siaan dari kematian.
Kami mencari kedatanganmu
seperti kami merasa lapar akan makanan kami sehari-hari.
Datanglah, Tuhan Yesus, datanglah segera.

Roh Kudus, Engkau kami kenal
sebagai kuasa yang dari atas,
sebagai penghibur dalam kesesakan.
Kami berseru kepadamu dan seruan kami membesarkan hati kami.
Kami menyeru Engkau dan Engkau menyeru bersama kami.
Kami menantikan Engkau dan Engkau ada dalam hati kami.
Bukakanlah mata kami dan kami akan melihat
tapak kakimu di atas jalan kami.
Berikanlah kami ketenangan dan kami akan mendengar
keluhan-keluhan-Mu di dalam penjara-penjara kami.
Ambillah dari kami apa yang harus Engkau ambil
sampai kami datang beristirahat di dalam Engkau
dan merasa bahwa kami sedang mengaso,
sadar akan kehidupan-Mu di dalam diri kami,
kasih-Mu yang menyala dan kekuatan-Mu yang mendorong,
kesedihan dan kebahagiaan-Mu mendalam di hati kami.
Datanglah Roh Pencipta,
kosongkan hati kami dari kegelisahan yang mementingkan diri sendiri,
isilah roh kami dengan kasih yang kreatif.
Berikanlah kami khayalan-khayalan dan penglihatan-penglihatan dari
kerajaan kebebasan-Mu.
Jadikanlah kami bersedih kalau mereka dikhianati,
kalau mereka tidak menjadi kenyataan.

Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Waktunya sudah tiba, waktu untuk penggenapan sejarah.
waktu untuk menjadikan semua satu dengan Allah dan dalam Allah.


Selamat menziarahi masa adventus yang sulit untuk digambarkan ...

[1] Richard Bauckham, Teologi Mesianis (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996), 174-176. Bahan tersebut dikutip dari D. Cremer, Sing me the song of my World, diterjemahkan oleh B. Davies (St. Paul Publications, Slough, 1981), hlm. 140-141.

Daniel Zacharias
education from womb to tomb

Tidak ada komentar: