18 Februari 2008

Memandang Janji Tuhan

Yesaya 51:1-5
1 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali.
2 Pandanglah Abraham, bapa leluhurmu, dan Sara yang melahirkan kamu; ketika Abraham seorang diri, Aku memanggil dia, lalu Aku memberkati dan memperbanyak dia.
3 Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.
4 Perhatikanlah suara-Ku, hai bangsa-bangsa, dan pasanglah telinga kepada-Ku, hai suku-suku bangsa! Sebab pengajaran akan keluar dari pada-Ku dan hukum-Ku sebagai terang untuk bangsa-bangsa.
5 Dalam sekejap mata keselamatan yang dari pada-Ku akan dekat, kelepasan yang Kuberikan akan tiba, dan dengan tangan kekuasaan-Ku Aku akan memerintah bangsa-bangsa; kepada-Kulah pulau-pulau menanti-nanti, perbuatan tangan-Ku mereka harapkan.

Janji Tuhan terhadap Sion sangat menghiburkan. Karena refleksinya dengan iman dapat dikenakan pada pergumulan gereja masa kini. Pada ayat 3 janji Tuhan dinyatakan:

  • Tuhan menghibur Sion
  • Menghibur segala reruntuhannya
  • Membuat padang gurunnya seperti taman Eden
  • Membuat padang belantaranya seperti taman Tuhan.
  • Di situ terdapat kegirangan, sukacita, nyanyian syukur dan lagu nyaring.

Sion yang ternoda karena penjajahan bangsa kafir dan pembuangannya mendapatkan suara sejuk dari Allah untuk pemulihannya. Penghiburan diberikan Tuhan buat mereka yang hancur lebur karena kesalahan mereka sendiri tetapi kemudian bertobat. Pemulihan selalu datang dari Allah, dan pemulihan selalu mendatangkan damai sejahtera (Ibr. Shalom). Padang gurun dan belantara diubah Allah. Situasi ekonomi, politis, keamanan yang terlanjur berantakan diubah Allah menjadi situasi yang lebih kondusif sehingga dari situasi itu akan tumbuh ucapan syukur dari bangsa Israel yang telah mengalami pemulihan yang sempurna dari Allah.

Namun Shalom bukan akhir dari segalanya, karena setelah Israel dipulihkan masih ada pesan ilahi yang datang kepada mereka yakni agar mereka memperhatikan firman Allah, mereka memasang telinga kepada sabda Allah, dan mereka akan mendengar pengajaran dan hukum Allah yang kemudian menjadi terang buat bangsa lain. Ternyata kesejahteraan yang dimiliki bangsa yang dipulihkan Allah bukan dipergunakan untuk sekedar ‘menggendutkan perut sendiri’ tetapi lebih pada cara Allah memelihara bangsa-Nya dalam rangka mengerjakan rencana-Nya yang mulia melalui mereka.

Keselamatan melalui Israel yang membebaskan itu ternyata diperuntukan kepada bangsa lain sebagai bagian dari janji Allah kepada Abraham (bnd. ayat 1). Allah tetap menginginkan bangsa-bangsa lain juga merasakan bagian dari keselamatan yang Ia sediakan.

Janji Allah bukan hanya monopoli Sion tetapi juga gereja-Nya sebagai Sion Rohani. Biarlah gereja-Nya menjadi alat-Nya membawa terang keselamatan serta memberkati berbagai bangsa dengan berbagai keyakinan dan kelakuan!

Daniel Zacharias
dapetza@cbn.net.id

Tidak ada komentar: