Hampir rata-rata doa manusia termasuk saya seperti ini:
4 Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku. 5 Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari (Maz 25:4-5)
Tetapi doa itu sendiri ternyata tidak langsung terjawab karena rupanya Allah mensyaratkan bagi orang yang ingin mendapatkan jawaban dari doa semacam ini. Dalam ayat 10 disebutkan bahwa semua jalan Tuhan yang kita minta itu ternyata penuh dengan KASIH SETIA dan KEBENARAN. Di dalam jalan Tuhan itu tidak ada pengkhianatan dan tidak ada kecurangan, sehingga kita yang berjalan di atasnya tidak perlu kuatir kemana jalan Tuhan akan membawa kita. Satu hal yang perlu kita ketahui adalah bahwa jalan Tuhan itu ditunjukkan hanya bagi ORANG-ORANG YANG BERPEGANG PADA PERJANJIAN-PERJANJIAN dan PERINGATAN-PERINGATANNYA. Jalan itu tidak dibukakan kepada sembarang orang, hanya mereka yang hati dan pikirannya berpaut pada Firman Allah dan tangannya mengerjakan kebenaran firman Allah.
Di sisi lain Daud tahu bahwa sering jalan Tuhan yang penuh kasih setia dan kebenaran tidak bisa dijalani oleh orang-orang yang hidupnya belum beres dengan Tuhan. Bukan karena jalan itu sendiri tetapi karena jalan itu tidak mungkin ditunjukkan pada orang yang belum bertobat atau yang hidupnya masih berkanjang dalam dosa. Sehingga dalam ayat 11 Daud mengakui dosa dan kesalahannya bukan karena rasa takutnya tetapi karena ia tahu konsekwensi logis dari orang yang memanggil nama Tuhan dan meminta kehendaknya. Saya teringat apa yang dikatakan oleh kitab II Timotius 2:19: “Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.” Nama Tuhan itu adalah Kudus. Dalam Taurat juga dikatakan dalam Keluaran 20:7: “Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan”. Pengakuan harus disertai dengan pertobatan!
Janji Tuhan yang akan diterima (ayat 12-14):
- Tuhan MENUNJUKKAN JALAN KEHIDUPAN yang harus dipilihnya. Itu pasti luar biasa dan tidak keliru dan tidak ada jalan menuju kebinasaan.
- Orang itu MENETAP dalam KEBAHAGIAAN. Kalimat ini membutuhkan iman yang luar biasa karena harus berhadapan dengan pertanyaan ragu-ragu: “memangnya kita tidak pernah sedih lagi?” Saya sendiri menjawab dengan iman bahwa kita memang masih bisa sedih tetapi kita tidak menetap dalam kesedihan tetapi kebahagiaan. Menetap bukan berarti tidak pernah pergi ke wilayah lain. Kata kebahagiaan disini bukan kebahagiaan murahan tetapi suasana hati dan pikiran yang tenteram karena jaminan kekuasaan Allah. Dia tidak dikuasai oleh ketakutan dan kekuatiran. Seperti ada tertulis: Amsal 18:10: “Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat.”
- ANAK CUCUNYA MEWARISI BUMI. Saya mengimani dan percaya hal ini melihat bukti antara keluarga Max Jukes (hidup penuh kehancuran karena tidak taat) dengan Jonathan Edward (hidup diberkati karena taat).
- TUHAN BERGAUL KARIB. Kekariban ini menjadi akibat dari sebuah ketundukan (rasa takut) kepada Tuhan. Kekariban ini bukan inisiatif kita tetapi inisiatif Allah sendiri. Kekariban menunjukkan kualitas konektivitas kita dengan Allah. Kekariban juga menunjukkan pengenalan dua arah yang betulk-betul dalam dan berkualitas.
- PERJANJIANNYA DIBERITAHUKAN. Memang ini adalah hal yang luar biasa karena perjanjian tersebut adalah niat dan kehendak Allah yang dibagikan kepada kita. Rahasia Allah itu merupakan hal yang istimewa yang dibagikan juga kepada orang-orang yang istimewa yaitu mereka yang takut akan Tuhan.
Hari saya ini saya akan menjawab kerinduan Tuhan untuk akrab dengan saya!
Daniel Zacharias
Tidak ada komentar:
Posting Komentar