11 Mei 2008

Selamat Hari Pentakosta!

Hari ini saya mulai menjalani cuti tetapi pagi-pagi masih harus menjalani pelayanan di GKPI Green Garden. Teman-teman di GKPI menyodorkan Bilangan 11:24-30 sebagai bahan renungan Perayaan Pentakosta. Awalnya waktu mereka menjadwalkan saya 3 bulan lalu saya berpikir pasti bahannya dari Injil Yohanes, Kisah Para Rasul, Yoel, atau I Korintus, bahkan bisa saja dari Roma 8 dan ternyata saya keliru. Peristiwa Pentakosta disorot dari Bilangan pasal 11 yang mengisahkan ada 70 orang tua-tua yang mendapakan sebagian Roh yang dimiliki Musa sehingga mereka kepenuhan seperti nabi.

Di dalam PL memang sudah ada tanda-tanda bahwa Roh Kudus sudah dicurahkan kepada manusia walau ada dua catatan yang perlu diperhatikan:
  • Roh Allah hanya turun pada orang-orang tertentu saja.
  • Roh Allah hanya turun pada waktu-waktu tertentu saja.

Dari Bilangan 11 ada 4 (empat) prinsip penting yang sama-sama kita pelajari:

Pertama, KEPEMIMPINAN ROHANI ATAU PEKERJAAN ROHANI MEMBUTUHKAN ROH KUDUS.

Dalam Bilangan 11 ini ternyata Roh Allah juga berperan dalam menetapkan dan memampukan para pemimpin Israel dalam tugas mereka. Rupanya ada kaitan yang erat antara Roh Kudus dengan tugas-tugas kenabian. Hingga pada waktu itu hanya Musa yang memiliki kecakapan ilahi bagi tugas untuk memerintah Israel. Sehingga jika ada orang-orang lain yang bergabung dengan Musa, jelaslah bahwa mereka harus mendapat bagian Roh yang sama.

Penyertaan Roh di sini bukan saja mengilhami dan memberikan kemampuan tetapi juga menolong para pemimpin Rohani menjalani hidupnya "on the right track". Sehingga mereka membutuhkan Roh Kudus untuk menolong mereka dalam pelayanan dan menolong mereka menjalani hidup dengan bertanggung jawab.

Kedua, ROH KUDUS YANG TURUN ATAS SESEORANG MEMILIKI DAMPAK BAGI DIRI ORANG TERSEBUT.

Hal ini jangan disalahpahami seolah bahwa hadirnya Roh Kudus dalam diri seseorang selalu ditunjukkan dengan tanda-tanda fisik yang spektakuler. James Dunn pernah menjelaskan seseorang yang didiami Roh Kudus dengan menggunakan istilah "en" dan "theos" (di dalam Allah) yang menjadi kata "enthuism" atau "antusias". Dampak pertama dari orang yang didiami Roh Kudus adalah bahwa ia mempercayai Yesus sebagai Tuhan (I Kor 12:3). Kedua, adalah hadirnya buah Roh Kudus (Gal 5:22-23). Dan Ketiga, adanya karunia-karunia Roh Kudus (I Kor 12-14). Urutan ini jangan dibalik. Jangan mengedepankan yang tidak mutlak dan menisbikan yang mutlak.

Saya menolak akan adanya transfer karunia Roh melalui pengajaran dan pelatihan. Dalam I Kor 12:11: "Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya", jelas terlihat bahwa kata kunci dari ayat ini adalah DIKEHENDAKI-NYA. Kata "Nya" di sini adalah Roh Kudus bukan "nya" dari pendeta atau para pengajar karunia!

Dalam kisah ini, Musa sama sekali tidak melakukan transfer tetapi Tuhan sendirilah yang mengambil Roh sebagian dari Musa untuk para tua-tua. Tetapi kembali pada hak Allah sendiri.

Ketiga, ROH KUDUS TURUN ATAS ORANG-ORANG YANG DIKEHENDAKINYA

Dalam bagian kedua sudah saya singgung bahwa pekerjaan Roh Kudus dalam diri seseorang sama sekali adalah anugerah dan tidak bergantung pada kebaikan orang itu atau usaha orang itu. Walau Rasul Paulus sendiri memerintahkan agar kita mengejar karunia-karunia Roh tetapi itu tidak berarti meniadakan sama sekali hak prerogatif Roh Kudus untuk menyatakan maksud-Nya kepada orang yang dikenan-Nya.

Yosua yang "sensi" karena merasa bahwa mengapa Eldad dan Medad menerima pengurapan Roh Kudus padahal mereka tidak hadir bersama dengan 68 orang tua-tua lainnya. Dan ia meminta Musa agar kedua orang itu tidak mengalami kehadiran Roh Allah. Yosua keliru seolah Musa dapat mengatur pengurapan itu, dan dia juga iri mengapa bukan dia tetapi kedua orang tersebut, tutur Charles Swindoll dalam buku "Musa". Yosua dalam kemudaannya belum mengerti bagaimana hak Roh Kudus sendiri mengurapi orang.

Keempat, ROH KUDUS KINI TELAH BEKERJA SEPERTI APA YANG DIIMPIKAN MUSA

Waktu Musa menjawan Yosua ia juga sedang bermimpi atau bisa dibilang turut bernubuat: "Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh karena TUHAN memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!" Nyatanya mimpi Musa terjawab dalam nubuat nabi Yoel: "Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu." Akhirnya nubuat Yoel digenapi oleh Allah saat peristiwa Pentakosta di Yerusalem (Kis 2).

Selamat Hari Pentakosta 2008!

Daniel Zacharias

Tidak ada komentar: